Suara Sebuah Hati

11.18.2007

Jiwaku adalah kawanku..
Yang senantiasa menghibur aku
Dalam kesengsaraan serta kesulitan hidup...

Dia yang tidak bersahabat dengan jiwanya,
Adalah musuh kemanusiaan...
Dan dia yang tidak menemukan petunjuk manusiawi
Didalam dirinya sendiri, akan binasa....

Aku datang untuk mengucapkan satu patah kata
Dan aku harus mengucapkannya sekarang...
Tetapi jika kematian mengahalangiku untuk mengucapkannya,
Maka hari esoklah yang akan mengucapkan.
Karena hari esok tak pernah meninggalkan rahasia
Dalam buku keabadian....

Aku datang untuk hidup dalam kemuliaan cinta
Dan cahaya keindahan....
Aku hidup di sini...
Dan orang-orang tidak akan mampu mengasingkan aku
Dari berbagai bidang kehidupan...
Karena mereka tahu bahwa
Aku akan tetap hidup dalam kematian...

Aku datang kesini untuk semua,
Dan bersama semua orang, dan
Apapun yang kulakukan hari ini,
Dalam kesunyian...
Akan dikumandangkan oleh hari esok
Kepada semua orang..

Apapun hari ini yang kukatakan kepada satu hati....
Besok akan di katakan oleh banyak hati....

3 comments:

Anonymous

June 7, 2008 at 5:26 AM
Permalink this comment

1

said...

gaya nih,ibu ibu,hehehe

Arsyad Indradi

June 9, 2008 at 5:58 AM
Permalink this comment

1

said...

Saya sarankan pada Qonieta, bahwa " Hidup bukanlah sewaktu mati dan Mati sewaktu hidup ". Oleh karena itu dimana kita mengarungi hidup dan kehidupan ini kita hendaknya selalu optimis. Saya setuju Qonieta punya catatan sejarah hidup. Memang kita mesti mencatat itu.Apa lagi seluruh karya hidup kita perlu kita dokumentasikan. Jika kita nanti di akhir menutup mata orang-orang akan tahu siapa kita sebenarnya. Saya melihat tulisan Qonieta ini, bukan saya menyanjung atau memuji, sebenarnya Qonieta punya potensi untuk menulis puisi jenisnya adalah puisi liris. Oke, terus menulis.
http://arsyadindradi.blogspot.com

Anonymous

July 15, 2008 at 8:17 PM
Permalink this comment

1

said...

Terima Kasih atas komentarnya pak Arsyad...senang bisa kenal dengan anda....

Post a Comment